Aglom Mel Yoksam Neolaka, atau yang kerap dipanggil Yoksam adalah seorang pemuda kelahiran tahun 1987 asal Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kecamatan Amanuban Selatan, Desa Oebelo/Haukili, Nusa Tenggara Timur. Yoksam kecil tumbuh di lingkungan petani dikarenakan orang tuanya bekerja sebagai petani jagung di desanya, Yoksam-pun turut membantu orang tuanya dalam bekerja.
Meskipun begitu, hal tersebut tidak menghalangi Yoksam untuk memiliki cita-cita yang mulia yaitu meraih pendidikan setinggi-tingginya dan menjadi seorang guru.
“Saya melihat guru itu sebagai orang yang keren karena cara mereka berbicara di depan kelas saat menerangkan pelajaran sangat membuat saya takjub dan tidak semua orang bisa melakukan itu, serta para guru juga berpakaian rapi.” Jawab Yoksam saat kami menanyakan alasannya ingin menjadi seorang guru.
Selepas SMA, Yoksam bekerja sebagai tukang ojek di Oebelo selama setahun. Cita-citanya pun masih dipupuk sampai akhirnya ada kabar baik yaitu adanya agen penyaluran tenaga kerja ke Jakarta. Disitu Yoksam berfikir mungkin ini juga jalan untuk meraih sarjana sampai akhirnya Yoksam pun mendaftar di agen tersebut.
Dengan tekad yang bulat serta cita-cita yang masih terus menyala, Yoksam berangkat ke Jakarta. “Saya waktu itu hanya membawa uang 5 ribu rupiah, Alkitab dan Ijazah SMA” kata Yoksam.
Namun, alih-alih ditempatkan di Jakarta, Yoksam justru disalurkan ke Palembang untuk menjadi bekerja di perkebunan kelapa sawit.
“3 bulan saya bekerja di perusahaan tersebut, karena tidak sesuai yang dijanjikan oleh agen, akhirnya saya pergi ke Medan dan akhirnya bekerja di sebuah restoran Kenanga Garden Medan sebagai cleaning service” imbuhnya.
Bagi Yoksam, bertahan hidup saja tidak cukup, cita-cita untuk menjadi seorang sarjana masih ada. Akhirnya pada tahun 2014 Yoksam mendaftar kuliah S1 di sebuah kampus di Medan.
Selama berkuliah S1, karena motivasi dan spirit yang dibagikan oleh lingkungan kampus kepada Yoksam, akhirnya itu membuat dia ingin melanjutkan kuliah ke S2.
“Saya ingin menjadi dosen malahan. Bagi saya pendidikan Itu penting, menambah nilai diri,vmembuka pola berpikir yang berwawasan luas, menambah relasi, teman, sahabat dan terkhusus bisa menggunakan ijazah untuk melamar pekerjaan yang lebih baik lagi” jawab Yoksam saat ditanya kenapa ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.
“Setelah lulus S1, pekerjaan saya naik juga yang tadi cleaning service menjadi Supervisor Public Area. Baru 3 tahun setelah mendapat gelar sarjana tepatnya tahun 2021, saya pindah ke Depok untuk mencari pekerjaan baru dan melanjutkan kuliah. Prioritas saya melanjutkan S2, jadi pekerjaan apapun saya lakuin yang penting pihak manajemen mengizinkan saya kuliah. Sampai akhirnya mendapat pekerjaan sebagai security di salah satu perusahaan di Sawangan, Depok” imbuhnya.
Saat mencari-cari kampus untuk melanjutkan S2, Yoksam sempat bingung mencari kampus yang ada jadwal kelas karyawan, akhirnya pilihan Yoksam jatuh kepada Universitas Mitra Bangsa (dulu STIMA IMMI).
“Waktu itu saya memilih Universitas Mitra Bangsa karena biaya kuliah terjangkau dan bisa dicicil per bulan. Pernah saya telat bayar SPP karena gaji juga telat namun untungnya pihak kampus memaklumi. Dan setelah saya menjalani perkuliahan di UMIBA, ternyata dosen-dosen baik dan welcome ke kami yang berbeda-beda suku, teman-teman juga baik dan bisa diajak sharing tentang perkuliahan, ide-ide baru dan pengalaman masing-masing” imbuhnya.
Yoksam telah sukses menjalani sidang tesis yang diselenggarakan di Kampus Pusat Universitas Mitra Bangsa di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada minggu lalu.
Saat kami bertanya mengenai kesan dan pesan selama berkuliah di Universitas Mitra Bangsa, Yoksam-pun menjawab “Pesan saya semoga UMIBA memberikan yang terbaik buat mahasiswa, dan bagi alumni untuk mengimplementasikan ilmu-lmu yang sudah diberikan, dan semoga nanti UMIBA membuka S3, pasti saya akan melanjutkan disini. Untuk kesannya seperti yang tadi, dosen-dosen ramah semua meskipun saya dari suku berbeda dan saya selalu dituntun untuk menyelesaikan Pendidikan dengan baik tanpa kekurangan apapun.” Tutupnya.
Nama : Aglom Mel Yoksam Neolaka, S.Kom., M.M.
TTL : Kab. Timor Tengah Selatan, NTT. 18 Agustus 1987.
Motto : Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7)